Mimih.., Kapan Saya Punya Kaki?

DSC00728

By. Mochamad Purwadi*

Sudah lama Ujang bertanya kepada ibunya, “mimih kapan ya orang yang ngasih kaki palsu datang”.  Ujang anak ketiga dari 3 bersaudara berusia 12 tahun kelas 4 SD tinggal di Rt.01 Rw.01 desa Wangun Jaya, kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, ayahnya meninggal pada tahun 2008 karena sakit komplikasi.

Kedatangan kami pada hari selasa tanggal 12 November 2013 ke rumah keluarganya membuat hati Ujang berbunga-bunga, sebab sudah beberapa bulan dia menunggu kedatangan kami. Ketika ibunya bertanya tentang cita-citanya, dia menjawab: “saya ingin jadi tentara, saya bisa seperti mereka”.

Ibunya bercerita kepada kami, suatu hari ketika ujang berusia 3,5 tahun berdiri di depan pintu rumah sambil melihat teman-teman yang sedang bermain lalu berkata kepadanya: “mimih apa saya bisa seperti mereka”.  Ibunya menangis sambil berkata: “Ujang kamu juga bisa seperti mereka”.

DSC00732

Ibu Imas sang ibu juga bercerita tentang kelahiran Ujang yang tidak normal membuat sang ibu pernah Frustasi, malu dengan keluarga apalagi tetangga. Bahkan sempat berpikir tentang kesalahan apa yang membuat anaknya terlahir cacat. Dia bercerita bahwa dulu sebelum Ujang dilahirkan dia pernah bermimpi melihat matahari dan bulan. Namun sang ibu tidak mau terlarut dalam kesedihan, dia bersyukur bahwa anak merupakan amanat yang diberikan oleh Allah kepadanya. Kini Ujang menjadi anak yang lincah meskipun fisiknya berbeda dengan teman-teman lainnya dia tidak minder, bahkan memiliki keberanian yang tidak dimiliki oleh yang lain. Dia bisa main bola, mengendarai sepeda roda dua tanpa menggunakan rem.

Ya Si Ujang telah mengajarkan kepada kita agar selalu optimis, bersyukur, tidak berputus asa, berani menghadapi tantangan hidup dengan tidak melihat keterbatasan fisik.

 ____________________________________________________________

*Staff Pendamping ExHouse IK Dompet Dhuafa

Bagikan konten ini: