Buruh Pabrik Menjadi Wirausaha Percetakan

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa
Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Berangkat dari Bumiayu ke Jakarta bermaksud untuk mengubah nasib, Imam Faiq, Alhamdulillah dapat pekerjaan sebagai operator di  PT. Gunung Mas selama 10 tahun.  Kesabaran yang luar biasa berbuah hasil, karir terakhir yang diperolehnya adalah sebagai kepala produksi diperusahaan itu. Sebagai ayah 1 anak, Nafa (1 tahun) terus berpikir keras untuk meningkatkan posisinya di perusahaan tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya. Sebagai buruh pabrik, semua orang tahu bagaimana tingkat kesejahetraannya, sehingga Imam memutuskan untuk keluar dari pekerjaanya untuk mencari pekerjaan yang lain.

Usaha untuk mendapatkan pekerjaan lain ternyata tidak semudah membalikan telapak tangan, hingga Imam mengurungkan niatnya untuk bekerja dan berpikir untuk memulai wirausaha. Bulan Desember 2012, setelah mendapatkan informasi pelatihan gratis kewirausahaan di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa, Imam datang ke kampus Institut Kemandirian Dompet Dhuafa di bilangan Islamic village Karawaci Tangerang daftar sebagai peserta pelatihan. Selama 5 hari Imam mengikuti pelatihan, dari mulai bedah mental sampai praktek menjual untuk materi kreatif marketer menambah motivasi dia membulatkan tekad untuk jadi pengusaha.

Institut Kemandirian Dompet Dhuafa
Institut Kemandirian Dompet Dhuafa

Berbekal ilmu kewirausahaan yang diperolehnya, Imam memulai usaha percetakan di rumahnya dan mulai mencari order dari perorangan sampai lembaga sosial. Usaha yang ulet dan pantang menyerah, Imam kini punya perusahaan percetakan walau masih skala kecil tapi bisa menopang kehidupan keluarganya. Perasaannya lebih sangat lega, karena bulan ini , Imam berhasil meraup untuk dari percetakannya sebesar 6 Juta rupiah. Bulan ini memang sangat beruntung, laba yang dia peroleh besar ini berkah buat anaknya yang genap 1 tahun tanggal 6 April 2013.

“Alhamdulillah, ikut pelatihan di Institut Kemandirian Dompet Dhuafa menambah ilmu dan motivasi untuk menjadi pengusaha, rasa bahagia buat saya dan saya ingin jadi pengusaha yang juga berjiwa sosial” tutu Imam saat berkunjung ke Almamaternya Kampus Institut Kemandirian di Jl. Zaitun Raya Islamic village, karawaci Tangerang hari ini. Ada satu hal yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dari Imam, yaitu tidak melupakan untuk sedekah kepada anak yatim yang ada di lingkungan tempat tinggalnya di Cileduk Tangerang. Bagi yang ingin jadi pengusaha, jangan taku gagal, perubahan itu butuh waktu dan pengorbanan, juga fokus pada apa yang akan kita capai. Dari seorang pekerja pabrik , yang sudah pasti mendapatkan upah tiap bulan, bukan hal yang mudah bagi Imam untuk mengubah niatnya menjadi pengusaha. Namun dengan keyakinan yang kuat , Imam keluar dari pekerjaanya dan kini berhasil memberikan jawaban bagi keluarganya bahwa Allah SWT meridhoi langkahnya untuk menjadi pengusaha. Mudah-mudahan semakin dimudahkan Allah SWT jalannya Mas Imam…..bravo semoga sukses….

Bagikan konten ini: